Senin, 08 Oktober 2012

SANDI AMBALAN KH.AGUS SALI


dengarlah ............



Kehormatan itu suci dan adalah suatu kehormatan untuk menjadi manusia di dunia ini. Hidup bukanlah hidup kalau tidak berisikan bakti. Hidup supaya yang lain hidup lebih baik, mati supaya yang lain tidak usah mati. Teruskan perjuangan, korban sudah banyak ! Dan dunia baru akan diisi mata yang menatap gagah, dada yang lapang, dan nyanyian yang lantang. Indonesia sudah merdeka !!



Pelopor adalah dia yang menjebol bumi, mendobrak langit untuk diabdikan pada bangsa dan tanah air. Badai itu seru, tapi lebih serulah rakyat yang gotong royong bersatu. Mahameru itu megah, tetapilah lebih megahlah rakyat yang bersatu membulatkan tekad. Jiwa pelopor Praja Muda Karana dilahirkan dalam kancah revolusi dibesarkan dan ditempa dalam kawah pembangunan dan dipersembahkan ke pangkuan Ibu Pertiwi. Dan Pramuka Indonesia mewujudkan penyatuan generasi baru.



Dia adalah berbudi, yang menebarkan cinta dalam kebencian, menanamkan iman dalam jurang keraguan, menerbitkan harapan di ufuk keputusasaan, menyalakan terang di jantung kegelapan, mendengungkan nyanyi gembira di tengah tangis kesedihan, yang rela menghibur daripada dihibur, mengerti daripada dimengerti, mencintai daripada dicinta, karena dalam memberilah manusia diberi, dalam mengampunilah manusia diampuni, dalam kematianlah manusia dilahirkan dalam kehidupan abadi.



Dia adalah luhur, yang mau memberi tanpa menilai pemberiannya, mau berjuang tanpa menghitung pengorbanannya, mau berbakti tanpa mencari penghargaannya.



Dia adalah bersusila, yang bisa mempertahankan kemurnian suara hatinya, yang tahu menyemayamkan hakikat kebenaran dalam jiwanya, yang lebih baik musnah ditelan bumi daripada hidup dalam nista kepalsuan.

Sederhanalah kebenaran yang terbesar dan sederhana pulalah manusia yang berjiwa besar.



Putus asa adalah sifat pengecut, tawakal adalah ciri iman, bijaklah orang yang berani berhuang dalam merombak keadaan yang bisa diubahnya, ikhlas bertawakal dalam menerima keadaan yang tidak bisa diubahnya dan tahu membedakan keduanya, tanpa kehilangan keberanian untuk berjuang di medan tanpa harapan.



Laki-laki kesatria adalah dia, yang berani menentang ketakutannya, kuat mengakui kelemahannya, tetap terhormat dan berharga diri dalam menerima kekalahannya dan rendah hati dalam mengecap kemenangannya.



Laki-laki kesatria adalah dia, yang memiliki hati semurni dan secerah sinar matahari pagi, mempunyai cita-cita setinggi langit, menguasai diri sebelum menguasai orang lain, menjakau hari dengan tanpa melupakan masa lampau.



Laki-laki kesatria adalah dia, yang mengenal Tuhannya dan mengenal dirinya, yang tahu mengakui kesalahannya dan memaafkan kesalahan orang lain, yang berdiri tegak di tengah badai tapi senantiasa mengasihi mereka yang jatuh dalam kegelapan dan kegagalan.



Bangsa yang berjuang tidak mengenal akhir perjalanan juangnya, disunggingnya senyum memperoleh kehormatan memangku tugas suci.



Doa dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta dengan mengacungkan panji Gereja di satu tangan dan menggenggam Pancasila di tangan yang lain, Praja Muda Karana memancarkan jiwa manusia Pancasila, manusia Indonesia baru yang akan memenuhi bumi persada Indonesia dihari esok !!



Kobarkan terus semangat bertempur MACAN TUTUL yang gugur dalam pertempuran dengan gagah berani !!

camkanlah ............

INILAH KEHENDAK KEHORMATAN AMBALAN KAMI " KH.AGUS SALIM "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar